Mimpi Persebaya berlaga di Superliga 2008 ternyata terus dijaga. Bahkan, mereka optimistis bisa unjuk kebolehan dalam kompetisi level tertinggi di Indonesia tersebut.
"Saya sudah ditawari," terang Saleh Mukadar, ketua umum Persebaya/Pengcab PSSI Surabaya, tanpa menyebutkan pihak mana yang menawarinya.
Seberapa jauh kemungkinan itu terjadi? "Kendala peluang ke Superliga, tinggal saya mau atau nggak," ucap Saleh di sela-sela penutupan Kejurnas Futsal di GOR Brawijaya, Surabaya, Jumat (4/4).
Pria yang juga menjabat sebagai ketua KONI Surabaya tersebut lantas menceritakan bahwa sejatinya melangkah ke Superliga adalah keputusan yang harus benar-benar dipertimbangkan. Sebab, seperti diketahui, kasta persepakbolaan tertinggi dan masih anyar di Indonesia itu juga menuntut konsekuensi. Semua kontestan harus memenuhi lima aspek yang telah disyaratkan untuk peserta Superliga. Yakni, aspek legal, infrastruktur, personal administrasi, sporting, dan finansial.
Nah, yang terakhir itulah yang langsung dibicarakan oleh Saleh. Dia lantas menyiratkan, secara pendanaan, Persebaya belum saatnya melangkah ke Superliga.
Selain itu, Saleh menyebutkan bahwa persoalan badan hukum menjadi salah satu masalah tersendiri bagi Persebaya. Sebab, keputusan mengubah Persebaya menjadi badan hukum yang seperti apa belum juga terlihat hingga saat ini.
Hanya, dia menjelaskan, jika memang hanya badan hukum perseroan terbatas (PT) yang disetujui untuk kontestan Superliga, Persebaya juga harus menuruti.
"Kecuali, kami tidak pernah ingin masuk Superliga," sambungnya.
Lantas, seberapa jauh perjalanan tim tujuh merumuskan badan hukum bagi Persebaya? Saleh menyatakan belum mengetahui. "Saya belum dilapori," terangnya.
Jika berbicara soal keinginan, Indah Kurnia, manajer Persebaya, juga mengutarakan keinginan agar timnya bisa berlaga di kancah Superliga. "Wah, kalau saya, ya sangat ingin Persebaya ke Superliga," jelasnya.
Hanya, Indah juga menyampaikan pernah berbincang dengan Joko Driyono, direktur kompetisi BLI, soal peluang tersebut.
"Dia mengatakan, secara prestasi, peluang Persebaya memang masih tipis," tutur Indah.
Ungkapan Joko tersebut memang cukup realistis mengingat Persebaya hanya mampu finis di peringkat ke-14 Liga Indonesia musim lalu. Dengan demikian, jika ada tempat peserta Superliga yang lowong, kesempatan itu harus ditawarkan terlebih dulu kepada penghuni peringkat ke-10 sampai ke-13. Yakni, Persibom Bolaang Mongondow (ke-10), Persis Solo (ke-11), Persma Manado (ke-12), dan PKT Bontang (ke-13). Kalau empat tim itu tidak bisa, kesempatan tersebut baru tiba di tangan Persebaya..
sumbere (Jawa Pos,,tgl 6 April'08)