berikut bocoran pidato Bush sewaktu briefing di White House sebelum berkunjung ke Indonesia 20 November lalu.
Kepada yang terhormat Direktur CIA, FBI, Direktur Bank Dunia, ADB, IMF, CEO Haliburton, Exxon Mobil, Freeport, Bankir2 Internasional, dan semua yang telah membantu kami membiayai perang Iraq, Afghanistan,
serta menyebarluaskan kekuasaan imperium global, Direktur media dan televisi CNN, ABC, NBC, yang telah membantu propaganda kita, kami ucapkan terima kasih.
Hari ini adalah hari yang sangat penting karena pada hari ini saya akan melaporkan keadaan Indonesia, yang
dulu kita takuti itu, sekarang sama sekali tak berdaya di hadapan kita.
Kita tidak perlu takut kepada angkatan bersenjata mereka, karena senjata yang mereka gunakan adalah kiriman dari negeri kita, lihatlah ketika kita jatuhkan embargo senjata, tentara- tentara mereka seperti maung ompong ha ha ha ha (hadirin tertawa), yang lebih lucu lagi kemarin presidennya sendiri yang memelas pada kita untuk menghentikan embargo itu... ha haha. (hadirin tertawa).. kasihan- kasihan.
Tak perlu takut pada generasi mudanya, rupanya faham materialisme, budaya konsumtif, hedonisme, individualisme, yang kita ajarkan itu lewat iklan-iklan kita, tayangan-tanyangan televisi kita, film-film kita, propaganda-propagan da kita, sudah tertanam pada hati dan pikiran sebagian besar dari mereka, jangankan memikirkan negeri atau umatnya lebih-lebih agamanya, kini mereka hanya memikirkan kesenangan diri mereka sendiri, bayangkan saja Negara semiskin itu penduduknya menempati urutan tertinggi dalam korupsi and dalam urusan berbelanja baju ke Singapura, mengalahkan Jepang, Australia, dan China sekalipun. ha ha ha (hadirin tertawa ).
Tak perlu takut tentang pelajar- pelajarnya, karena mahasiswa-mahasiswa terbaiknya selalu kita rekrut dan kita pekerjakan di perusahaan-perusahaan minyakatau tambang kita, dan kita menyuap mereka dengan gaji yang besarnya sama dengan loper koran di negeri kita ha ha ha. (hadirin tertawa ). Bayangkan orang-orang
terbaiknya hadirin.
Tak perlu takut kepada pemimpin politik dan pejabatnya, karena sebagian besar dari mereka adalah orang yang gila jabatan dan sangat mudah untuk disuap, untuk uang dan jabatan, mereka bisa kita minta untuk melakukan apa saja sesuai keinginan kita. Dasar mental koruptor! ha ha ha ha (hadirin tertawa).
Hutang mereka sudah sangat besar dan hampir mustahil bisa mereka bayar, 22% APBN mereka habis untuk membayar hutang kepada kita, sehingga mengurangi anggaran pendidikan mereka, kesehatan mereka, dan pelayanan sosial mereka. Sehingga di negeri itu banyak penduduknya yang kelaparan, miskin, sakit dan tak
mampu berobat, ini merupakan keuntungan bagi kita. Karena semakin lama jika kondisi tidak berubah, maka akan tercipta generasi yang lemah dari
negeri itu. Yang tidak akan mampu melawan kita, seperti yang selama ini kita harapkan.
Kekayaan negeri mereka hampir semuanya kita kuasai, lebih dari 96 % ladang minyak mereka telah kita miliki, tambang batu-bara, tembaga, emas, yang beroperasi di negeri itu hampir semuanya adalah milik kita. Lebih dari itu mimuman-minuman, makanan-makanan, buku-buku, walau banyak yang ngopi, komputer-komputer, software-soffware mereka, walau banyak yang ngebajak, bahkan odol dan sabun yang mereka gunakan adalah produksi perusahaan2 kita. ha ha ha (hadirin tertawa),
....Indonesia merupakan ladang dollar kita yang harus tetap kita pertahankan bagaimanapun caranya, 200 juta lebih penduduk negeri itu merupakan konsumen bagi
produk-produk perusahaan kita.
Singkat kata Indonesia telah kalah dari kita baik dari segi ekonomi, militer, politik, budaya, teknologi, dan lain-lain dan lain-lain
Untuk menjaga agar kondisi ini tetap berlangsung, maka saya sarankan agar lebih mengefektifkan promosi budaya konsumtif dan hedonisme kepada mereka,
kepada agen-agen CIA agar memecah belah, tebarkan kecurigaan dan fitnah di antara mereka, biar mereka terus berkelahi dan tidak punya waktu untuk
melawan Imperialisme kita, terus rekrut generasi muda terbaiknya agar bekerja untuk perusahaan-perusahaan kita, sehingga tidak akan banyak gerakan yang menentang kita.
Sebelum mengakhiri pidato ini, saya ucapkan terima kasih atas kerja sama yang luar biasa ini, kepada seluruh pihak yang telah ikut serta membantu usaha kita, perusahaan-perusaha an Multinasional, Televisi dan Media masa, Bank Dunia, IMF, CGI, Negara-Negara Sekutu, para Economic Hit Man, Mafia Berkeley, yang terhormat pejabat korup Indonesia. Dan lain-lain, dan lain-lain.
Sekian dan terima kasih.
NB: kutipan pidato ini bersumber dari email seorang pelajar Indonesia di London yang menerima beasiswa dari AS (baca: Ford Foundation)
nb : comot dr forum sebelah.