TUBAN - Siapa bilang seorang buta huruf lebih bodoh dibanding seorang bertitel sarjana? Buktinya, Wakiman (55) meski tak bisa membaca satu huruf pun mampu mempedaya sarjana, dengan dalih akan dicarikan kerja di Pertamina dan PT Petrochina.
Lelaki buta huruf yang tak pernah mengenyam pendidikan formal, warga Dusun Tikung, Desa Suciharjo, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban, telah menipu sedikitnya empat pencari kerja lulusan SMA maupun sarjana dengan kerugian sekitar Rp 39,6 juta. Wakiman ditangkap dan ditahan petugas Mapolres Tuban, Kamis tengah malam. Di rumah tersangka ada sebuah mobil sedan keluaran 1990-an dan motor keluaran terbaru yang diduga hasil perbuatan pidana.
Dalam melakukan aksinya, Wakiman yang juga dukun pijat mengaku seolah-olah punya hubungan khusus dengan bos perusahaan besar, seperti PT Pertamina Gresik atau PT Petrochina, Soko, Tuban. “Kalau sampeyan mau kerja enak di perusahaan besar, saya punya channel di sana. Dijamin masuk dan langsung kerja,” kata Tri Maryono, salah seorang korban, menirukan bujuk rayu Wakiman kepadanya saat ditemui Surya di Mapolres Tuban, Jumat (6/6).
Karena butuh pekerjaan, Tri mengaku terpikat. Bahkan ia menyediakan uang pelicin Rp 12 juta seperti yang diminta tersangka. Namun, setelah ditunggu-tunggu enam bulan janji itu tak terwujud.
Korban lainnya, Kusdi, sarjana, warga Desa Klumpit, Kecamatan Soko, Tuban, menyerahkan Rp 22 juta. Tarmin, tetangga Kusdi, menyetorkan uang Rp 2,6 juta, dan Khamim terpedaya Rp 10 juta.
Kepala Satreskrim Polres Tuban AKP Effendi Lubis membenarkan penipu yang buta huruf itu. Kendati demikian, petugas menindak perbuatannya yang telah merugikan korban-korbannya. “Saya kira korban masih banyak lagi karena saat menggeledah rumah tersangka kami menemukan dua map berisi lamaran atas nama Junaidi dan Agus Suyono, mungkin mereka korban juga,” kata Effendi.